Senin, 07 Juli 2014

Romantisme Kecil (Bukit Cinta)

atktivitas gunung slamet, kepulan asap yang keluar dari puncak slamet
Lama sekali mendamba camp di tempat yang sedikit berbeda. Dulu hanya sebatas menikmati sore senja sambil lalu berganti malam. Tapi kali ini sepertinya waktu yang pas. Beberapa hari tampak cerah dan malam dihiasi banyak bintang. Disana pasti akan sangat indah.

 Tidak ada salahnya tetap camp walau akhirnya hanya berdua, daripada sendirian. Tapi camp kali ini tidak hanya menikmati tempat baru tapi juga melihat lebih dekat aktifitas gunung Slamet yang memang tengah aktif beberapa bulan lalu. Sengaja memulai trak sedikit agak malam karena jaga-jaga cuaca berubah dan harus banting stir. Traknya tidak sulit dan tidak terlalu lama. Tapi sedikit agak menanjak dan berkali-kali harus menyingkirkan semak-semak yang menutup jalan. Untunglah trackanya masih lumayan jelas. Jika tidak harus berhadapan dengan semak belukar atau jurang yang menemani sedari tadi disisi kiri jalan.
Tidak lebih dari 30 menit. Akhirnya ttttaaarrraa….inilah "bukit cinta". Entah kenapa tempat ini dinamai seperti itu. Tapi menurutku mungkin dari sisi romantis nya, makanya tempat ini diberi nama Bukit Cinta. Jelas saja, ketika sampai di atasnya ribuan kerlip bintang menghiasi setiap mata memandang. Tidak hanya di langit tetapi juga kerlip lampu kota yang terhampar luas. Indah sekali. Tak jarang ketika malam semakin larut, bintang jatuh berburu untuk duluan sampai dibumi. Mempesona. Malam itu hanya bintang yang bisa dinikmati karena aktifitas gunung Slamet tidak terlihat jelas ketika malam. Segera tidur adalah pilihanku.
Ketika kicauan burung mulai terdengar sayup-sayup aku terbangun. Dan mendapati indahnya bukit cinta yang berbeda ketika malam tadi. Dengan gagah gunung Slamet terlihat lebih dekat dan lebih hijau. Puncaknya mengepul membumbungkan asap kehitaman yang pelan namun pasti dan terkadang terdengar seperti suara dentuman. Mega merah masih malu-malu menampakkan cahayanya. Subhanallah. Tidak kalah mempesonanya matahari terbit kala itu.

matahari terbit yang menawan












Di bukit cinta bukanlah tempat camp luas, hanya bisa menampung dua tenda saja. Disini juga tidak tersedia mata air. Tapi tetap saja, bukit cinta menjadi tempat favorit untuk menikmati indahnya alam tanpa harus jauh-jauh atau berada diketinggian 2000mdpl. Pagi itu cerahnya langit harus memaksaku turun lebih awal. Karena tempat yang terbuka dan aktifitas gunung Slamet membuat suhu udara meningkat. Semoga masih tetap indah dan romantis hingga ribuan tahun nanti. Tetaplah terjaga.

-Perjalanan 3-4 Mei 2014-


sisi lain bukit cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar