Dulu sekali, ketika aku masih duduk di usia sekolah dasar, yang paling aku tunggu adalah ketika bulan Ramadhan akan usai. Dimana sanak saudara
berkumpul, berbagai macam makanan dihidangkan dan juga memakai pakaian baru. Moment
terbaik untuk bisa berkumpul dengan seluruh keluarga besarku yang oleh jarak harus
terpisah oleh jarak dan waktu. Padahal seharusnya bulan Ramadhan kita berlomba-lomba menambah pahala. Namanya anak kecil hanya kesenangan yang di mengerti. Itu dulu sekali. Seiring berjalannya
waktu, sedikit demi sedikit aku tau. Akhir bulan Ramadhan adalah hal yang
paling membuatku sedih, menyesal dan rasanya ingin mengulang kembali. Selama sebulan
penuh berpuasa lomba memohon ampunan dan menabung pahala.
Terlalu singkat waktu sebulan buatku. Belum maksimal aku
mengisi waktu di bulan Ramadhan ini dengan segudang hal-hal baik. Rasanya belum
cukup banyak pahala yang bisa aku tabung. Hanya penyesalan dan penyesalan. Namun,
bukan kuasa manusia untuk mengulang kembali waktu. Bumi terus berotasi dan
siang malam terus silih berganti. Dimana akhirnya pertemuan pada akhir Ramadhan
sudah semakin dekat. Sedih rasanya harus mengakhiri bulan penuh berkah dan
penuh ampunan.
Waktu memang tidak bisa dijadikan teman. Karena tidak mau berkompromi
melambatkan, mempercepat apalagi mengulang. Semoga, masih diberi kesempatan
untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan tahun berikutnya. Dan kelak jika
bertemu tidak ada slogan penyesalan yang lagi. Penyesalan selalu di akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar